Demo di Kantor BPJS Naker hari ini, KSPI persoalkan potensi kerugian 20 T

KSPI minta jangan hentikan penyidikan dugaan korupsi BPJS dengan alasan risiko bisnis.

Ratusan buruh saat menggelar aksi unjuk rasa menentang omnibus law di Jakarta, Senin (20/1/2020)/Foto Antara/Akbar Nugroho Gumay.

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar unjuk rasa dalam dua hari berturut-turut terkait dugaan korupsi salah kelola investasi saham dan reksa dana  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Ketenagakerjaan (Naker).

Aksi unjuk rasa pertama digelar di Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan, Jakarta, pada Rabu (17/2). Unjuk rasa hari kedua di Kantor Kejaksaan Agung, pada Kamis (18/2).

Tidak hanya di Jakarta, massa KSPI juga melakukan aksi serentak di 10 provinsi lain. Dari Jawa Barat (Bandung), Jawa Tengah (Semarang), Banten (Serang), Jawa Timur (Surabaya), Kalimantan Selatan (Banjarmasin), Kepulauan Riau (Batam), Aceh (Banda Aceh), Makassar, hingga Gorontalo, bertempat di Kantor wilayah BPJS Naker masing-masing daerah.

Selain aksi lapangan, KSPI juga melakukan aksi virtual di media sosial. Aksi akan dilakukan selama dua jam dari pukul 10.00 – 12.00 WIB.

“Dalam aksi nanti, kami meminta Kejaksaan Agung untuk terus melanjutkan penyelidikan terhadap dugaan korupsi di BPJS Naker. Sekecil apapuin kalau ada temuan, harus dibawa ke persidangan. Jangan hentikan penyidikan hanya dengan kalimat ini adalah risiko bisnis,” ujar Presiden KSPI Said Iqbal dalam keterangan tertulis, Rabu (17/2).