Din: Indonesia masuk dalam kategori demokrasi semu

Pelaksanaan HAM, kebebasan berpendapat, dan berekspresi di Indonesia cenderung kian terpasung.

Din Syamsuddin memberikan paparan bersama Pakar Hukum Laut Internasional Hasjim Djalal, pada diksusi publik di Jakarta, Senin (13/01/20). Foto Antara/Muhammad Adimaja.

Presidium Kesatuan Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin mengatakan, indeks demokrasi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini, telah mengalami penurunan. Ia menilai Indonesia berada pada era ini berada pada tahap demokrasi semu.

“Untuk menilai sebuah negara telah melaksanakan demokrasi secara penuh tentunya harus bisa mencapai angka minimal 80. Di era sekarang ini, Indonesia memiliki angka 72-75, yang masuk dalam kategori demokrasi semu,” ungkapnya dalam kata sambutan pada webinar KAMI-FAPI bertajuk “Pelanggaran HAM & Demokrasi di Era Reformasi” pada Kamis (10/12).

Pelaksanaan HAM, kebebasan berpendapat, dan berekspresi di Indonesia cenderung kian terpasung. Dia khawatir hal tersebut akan menyebabkan terjadinya defisit dan kebangkrutan demokrasi.

“Tanpa bermaksud berlebihan, yang terjadi di Indonesia bukan sekadar defisit demokrasi, tetapi juga kebangkrutan demokrasi. Saya kira indikatornya dapat kita saksikan dan alami dari jarak dekat. Betapa kebebasan berpendapat dan berekspresi terpasung di negeri ini,” ujarnya.

Din Syamsuddin juga menyatakan keprihatinannya kepada para aktivis yang selalu dihadapkan dengan represifitas ketika sedang menyatakan pendapat. Dirinya juga mengatakan, ketidakadilan menjadi masalah utama yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini, yang tentu akan menjadi suatu penghambat bagi Indonesia untuk mencapai cita-citanya.