DPR minta Andika turun tangan "ademkan" polemik Effendi Simbolon-TNI AD

Personel TNI AD bereaksi atas pernyataan Effendi Simbolon, yang menyebut personel militer seperti gerombolan.

Anggota Komisi I DPR asal Fraksi PDIP, Effendi Simbolon (kanan), salam komando dengan Panglima TNI, Jenderal TNI Perkasa, di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Sabtu (6/11/2021). Dokumentasi DPR

Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, diminta meredam reaksi berlebihan TNI Angkatan Darat (AD) kepada anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon, mengingat adanya sistem komando di dalam militer. Tujuannya, meredam gejolak agar tidak semakin meluas.

"Organisasi militer, kan, organisasi yang bersifat kohersif, beda dengan organisasi sipil. Jadi, supaya tidak berkepanjangan, saya rasa, baiknya pimpinan komando tertinggi, Bapak Panglima, supaya mengademkan suasana," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/9).

Effendi Simbolon sebelumnya menyebut anggota TNI seperti gerombolan bahkan melebihi ormas. Pernyataan disampaikannya saat rapat bersama Panglima TNI, 5 September 2022. 

Gayung bersambut, kata berjawab. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman, bereaksi dengan memerintahkan anak buahnya memprotes ucapan Effendi tersebut.

Melalui video yang beredar, Dudung juga meminta prajurit TNI berani. Bahkan, dia memerintahkan seluruh pangkat agar bergerak secara masif menentang pernyataan Effendi.