Fahri Hamzah desak Presiden bentuk tim profesional tangani karhutla

Fahri Hamzah menilai tim yang ada saat ini sebagai tim amatir.

Sejumlah pengendara melintasi jalan yang diselimuti kabut asap di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (16/9)./ Antara Foto

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai tim penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat ini sebagai tim amatir. Menurutnya, lambannya tim dalam mendeteksi titik kebakaran harus direspons Presiden Jokowi dengan perombakan agar tim bekerja lebih profesional.

"Sebentar lagi kan presiden ganti tim, ya cari tim yang bagus, yang bisa menyelesaikan itu semua. Jangan itu-itu saja, kalau orang yang sama disuruh kerja, kerjaannya enggak selesai-selesai," kata Fahri di Kompleks Parlemen di Senayan, Jakarta, Senin (16/9).

Dia mempertanyakan lambannya tim dalam mendeteksi dan merespons titik api yang mengindikasikan terjadinya karhutla. Fahri mengatakan, pemerintah memiliki alat pendeteksi api berkualitas sehingga tak ada alasan titik api di sejumlah daerah tidak terdeteksi. 

"Api masa enggak bisa kita baca, karena itu mengeluarkan panas kan. Kayu saja yang ditebang, yang kelihatan putihnya itu, itu bisa disensor oleh radar, oleh satelit. Masa api kita enggak bisa lacak," ujar Fahri menegaskan.

Dalam rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla di Istana Negara pada 6 Agustus 2019 lalu, Presiden Jokowi telah mengultimatum jajaran TNI dan Polri yang tak bisa mengatasi karhutla. Jokowi memerintahkan pada Panglima TNI dan Kapolri untuk memecat jajarannya yang gagal menangani karhutla.