Gugatan polusi udara Jakarta, saksi ungkap kelalaian pemerintah

Sawung menyebut, Jawa Barat paling banyak meminta pencemaran udara dihentikan.

Ilustrasi. Pixabay

Manajer Kampanye Energi dan Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Dwi Sawung mengungkapkan, aduan dan keluhan warga terkait polusi udara di Jakarta, Jawa Barat (Jabar), dan Banten.

Hal tersebut, disampaikan dalam sidang gugatan warga atas pencemaran udara Jakarta di Pengadilan Jakarta Pusat, Rabu (18/11). Sidang itu, mengagendakan pemeriksaan saksi dari Walhi dan Greenpeace Indonesia. 

"Yang paling parah itu sampai sesak nafas, pingsan, dan bahkan akibat aktivitas industri ada satu kampung sampai terbangun tengah malam saking kuatnya bahan pencemar udara di wilayah itu," tutur Sawung dalam keterangan tertulis, Kamis (19/11).

Dihadapan hakim Saifuddin Zuhri, Sawung menyebut, Jawa Barat (Jabar) paling banyak meminta pencemaran udara dihentikan, seperti warga Indramayu, Bogor, Depok, Bekasi, Sukabumi, Cekungan Bandung, Cirebon, dan Karawang. 

Hujan abu di pemukiman warga di Bekasi,  karena ada industri menggunakan bahan bakar batu bara sebagai energi. Di Cibinong, ada warga asmanya kambuh sampai batuk-batuk karena ada industri tekstil yang juga menggunakan batu bara.