Inilah kebutuhan mendesak pengungsi gempa Lombok

Sejumlah pengungsi mengungkapkan kebutuhan mendesaknya selama menempati posko pengungsian

Sejumlah korban gempa bumi berada di tenda pengungsian SDN 1 Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Selong, NTB, Senin (30/7)./Antara Foto

Ratusan warga yang mengungsi pascagempa bumi 6,4 Skala Richter, menempati posko pengungsian di Dusun Medas, Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Mereka berharap bantuan makanan dan selimut serta popok bayi. 

Saat ini yang kami butuhkan itu, makanan, air minum, dan popok bayi serta obat-obatan. Karena di lokasi pengungsian jumlahnya masih sangat terbatas, bahkan tidak ada," kata Kepala Dusun Medas, Saiful Nuryadi, Senin (30/7).

Selain makanan dan minuman, para pengungsi juga membutuhkan selimut. Jika malam hari, posko pengungsian sangat dingin mengingat Dusun Medas sendiri di bawah kaki Gunung Rinjani dan dekat dengan pantai.

"Kasihan kita lihat anak-anak tanpa ada selimut, kalau sudah malam hari," katanya menjelaskan.

Saiful menuturkan, di Dusun Medas terdapat 700 jiwa yang menempati lokasi pengungsian. Mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa hingga lansia. Sementara, 80% rumah warga mengalami rusak berat dan 20% rusak ringan.