Jalan panjang integrasi transportasi publik di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan transportasi Ibukota dapat terintegrasi pada 2020.

Petugas melakukan pengecekan kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (17/1)./AntaraFoto

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan transportasi Ibukota dapat terintegrasi pada 2020. Tentunya bukan hal mudah untuk mencapai itu. Banyak catatan penting yang perlu dilakukan Anies agar seluruh transportasi dapat dalam satu jaringan yang sama.

Anggota Komisi B DPRD DKI yang membidangi transportasi, Panji Virgianto mengatakan, sebelum membicarakan integrasi moda transportasi, Pemprov DKI perlu menengok bagaimana kualitas bus sedang seperti Metromini, Koantas Bima, dan Kopami Jaya ketika beroperasi. 

Kondisi itu pun telah berlangsung lama, bahkan terkesan dibiarkan hingga menjadi kebiasaan. Padahal, untuk mengintegrasikan seluruh transportasi massal di Ibukota perlu komitmen untuk menjamin kenyamanan, keamanan, dan keselamatan.

"Saya berharap Dinas Perhubungan berani menindak tegas, bus-bus yang sudah seperti gerobak itu, harus ditiadakan," ujarnya di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (8/2).

Politisi PDI Perjuangan itu juga menilai konsep integrasi tidak akan optimal berjalan jika Jakarta tidak memiliki tempat pemberhentian bus Transjakarta pengumpan yang cukup. Yang terjadi saat ini, tidak sedikit bus Transjakarta pengumpan yang berhenti di sembarang tempat.