Jerit rakyat di masa pandemi, bukan lahan cari cuan

Bukannya menyejahterakan rakyat, program Kartu Prakerja dinilai menjadi lahan mencari keuntungan pihak tertentu.

Sejumlah menteri dan perwakilan mitra resmi Kartu Prakerja memberikan keterangan pers dalam peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Foto Antara/Nova Wahyudi

Mahalnya harga yang dipatok startup mitra program Kartu Prakerja dinilai menunjukkan minimnya empati di tengah pandemi Covid-19. Sebab bantuan pemerintah yang semula ditujukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, mengalir lebih dulu pada startup mitra, yang salah satunya milik Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Adamas Belva Syah Devara.

Belva merupakan CEO Ruangguru, yang menjadi salah satu mitra resmi pemerintah dalam pelatihan online program Kartu Prakerja. Pelatihan untuk program Kartu Prakerja, disediakan Ruangguru melalui platform Skill Academy by Ruangguru.

Pemerhati pendidikan dari Center for Education Regulations & Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji mengatakan, materi yang dibanderol untuk pelatihan Kartu Prakerja terbilang mahal. Misalnya, pelatihan membuat riwayat hidup atau curicullum vitae dibandrol dengan harga Rp200.000.

"Seharusnya, sebagai Staf Khusus Presiden memberi pelatihan gratis kepada masyarakat," kata Indra di Jakarta, Kamis (16/4).