Jumlah hotspot di Kalbar meningkat dua kali lipat

Jika pada Rabu (14/8) jumlah hotspot tercatat berjumlah 148, hari ini jumlahnya menjadi 328 titik.

Foto udara kebakaran lahan yang terjadi di Desa Sejegi dan Desa Anjungan Dalam di Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (9/8)./ Antara Foto

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak menyatakan jumlah hotspot atau titik panas yang mengindikasikan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat, kembali meningkat hari ini. Jika pada Rabu (14/8) jumlah hotspot tercatat berjumlah 148, hari ini jumlahnya menjadi 328 titik.

Kepala BMKG Supadio Pontianak Erika Mardiyanti mengatakan, data ini bersumber dari pengolahan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional pada 14 dan 15 Agustus. Sebanyak 328 hotspot yang terdeteksi, tersebar di 12 kabupaten dan kota di Kalbar.

"Hanya Kota Pontianak dan Singkawang tidak ditemukan titik panas dalam beberapa hari terakhir," kata Erika di Sungai Raya, Kamis (15/8).

Dia merinci, 115 titik panas terdeteksi di Kabupaten Sanggau, Kapuas Hulu 58 titik panas, 54 titik panas di Ketapang, 28 titik panas di Kabupaten Landak, dan Melawi 25 titik panas.

Selanjutnya, ada 18 titik panas terdeteksi di Mempawah, 10 titik panas di Bengkayang, Sambas sembilan titik panas: Kubu Raya delapan titik panas, Sekadau tiga titik panas, dan Kayong Utara dua titik panas.