Kejanggalan-kejanggalan tewasnya aktivis lingkungan Golfrid Siregar

Tidak logis jika Golfrid dikatakan meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas.

Ilustrasi darah diduga korban pembunuhan. Foto: Pixabay

Kepala Departemen Advokasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Zenzi Suhadi, membeberkan kejanggalan-kejanggalan atas kematian aktivis lingkungan, Golfrid Siregar. Pasalnya, kematian tragis Golfrid masih menimbulkan tanda tanya.

Menurut Zenzi, tidak logis jika Golfrid dikatakan meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas seperti yang disampaikan pihak kepolisian. Sebab, faktanya luka yang didapat korban terkonsentrasi pada bagian kepala, di mana tengkorak kepala depan dan belakang korban remuk.

Sedangkan bagian tubuh yang lain tidak mengalami cedera layaknya orang terjatuh dari kendaraan bermotor. Tak hanya itu, kejanggalan lainnya juga karena ditemukan luka memar di bagian mata sebelah kanan korban seperti bekas dipukul.

"Ada kejanggalan ditemukan di celananya itu justru ada lumpur yang cukup banyak dan itu tidak mungkin bercak lumpur seperti ini muncul dari orang yang terjatuh di atas jalan raya (beraspal)," kata Zenzi Suhadi saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/10).

Selanjutnya, hal yang mengganjal lainnya adalah di mana barang bawaan korban tidak ditemukan. Barang-barang tersebut antara lain tas, laptop, telepon genggam, dan cincin.