Kisruh pembangunan skybridge Tanah Abang

Pembangunan Skybridge atau jembatan penyebrangan layang sebagai solusi kesemerawutan pedagang Tanah Abang, tak semulus yang diharapkan.

Pekerja menyelesaikan proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna (Skybridge) Tanah Abang di Jakarta, Minggu (14/10). Meski pembangunannya belum rampung, PD Pembangunan Sarana Jaya akan mulai mengfungsikan Skybridge Tanah Abang pada 15 Oktober 2018 dan rencananya untuk tahap awal akan ada 100 pedagang kecil yang menempati skybridge. / Antara Foto

Pembangunan Skybridge atau jembatan penyebrangan layang sebagai solusi kesemerawutan pedagang Tanah Abang, Jakarta Pusat tak semulus yang diharapkan.

Target pengoperasian beberapa kali mengalami penundaan. Jembatan yang menghubungkan Stasiun Tanah Abang dan Blok G itu awalnya diproyeksi dapat dioperasikan pada 15 Oktober 2018.

Akan tetapi, PD Pembangunan Sarana Jaya selaku penyelenggara proyek memperpanjang waktu pengerjaan hingga awal November. Baru-baru ini, perusahaan pelat merah milik Pemprov DKI itu memperpanjang lagi target penyelesaian hingga dua pekan ke depan.

Ombudsman DKI Jakarta menemukan lima poin mendasar sebagai penyebab penundaan tersebut. Salah satunya, belum adanya kesepakatan antara Pemprov DKI dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) soal penyediaan toilet sebagai fasilitas umum. Masalah kesepakatan juga terjadi pada penyediaan alur pengaturan penumpang masuk dari skybridge ke stasiun, begitupun sebaliknya.

Poin lainnya mengenai sarana dan prasarana pendukung skybridge, akses keluar masuk pengunjung, terakhir terkait dengan pengamanan skybridge itu sendiri.