Komisi II DPR pertanyakan filosofi seragam baru Kementerian ATR/BPN

Yang menjadi ukuran adalah kinerja dari Kementerian ATR/BPN, bukan atributnya baru atau atributnya bagus atau tidak.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menambah dan memberikan atribut baru kepada seluruh jajaran Kementerian ATR/BPN. Foto istimewa

Sejumlah anggota DPR mengkritisi urgensi seragam baru Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berbaret dan tongkat komando. DPR mempertanyakan urgensi dan filosofi seragam baru kementerian yang dipimpin mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto itu.

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia misalnya, menilai, masih banyak pekerjaan rumah yang dilakukan Kementerian ATR/BPN ketimbang seragam baru.

"Masalah pertanahan di negara ini masih banyak PR. Yang penting apakah suasana baru itu dapat mendorong terumuskannya langkah-langkah baru dalam penyelesaian masalah pertanahan," kata Doli kepada wartawan, Kamis (28/7).

Menurut Doli Kurnia, yang menjadi ukuran adalah kinerja dari Kementerian ATR/BPN, bukan atributnya baru atau atributnya bagus atau tidak.

"Yang kita tunggu adalah terobosan baru apa yang dilakukan untuk memberantas mafia pertanahan, penyelesaian sengketa tanah, percepatan sertifikasi tanah masyarakat, dan lain-lain," ujar politikus Partai Golkar ini.