Korban di RSUD Tarakan paling banyak terkena peluru karet

Beberapa korban yang terkena bahkan mengeluarkan sendiri peluru yang mengenainya.

Sejumlah massa terlibat bentrok dengan aparat. Antara Foto

Sejumlah korban yang berjatuhan akibat kericuhan akibat unjuk rasa menolak hasil Pemilu 2019 di RSUD Tarakan paling banyak terkena peluru karet. Hal tersebut diungkapkan oleh Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Reggy Sobari.

“Korban rata-rata kena peluru karet. Ada yang cuma pinggirnya. Lalu yang pulang juga sudah banyak,” kata Reggy kepada awak media di RSUD Tarakan, Jakarta pada Rabu, (22/5).

Reggy mengatakan, beberapa korban yang terkena bahkan mengeluarkan sendiri peluru yang mengenainya. Selain korban luka akibat peluru karet, sejauh ini juga sudah ada dua korban yang tewas di RSUD Tarakan. 

Kedua korban tersebut masing-masing bernama Adam Nooryan yang berusia 17 tahun. Kemudian Widianto Rizky Ramadhan yang berusia 19 tahun. Terkait korban tewas, Reggy tidak bisa memastikan penyebabnya apakah karena terkena peluru karet atau peluru tajam. 

“Saya tidak bisa bilang itu ya, karena enggak sempat diautopsi. Harusnya kan autopsy dulu,” kata Reggy.