Mahfud diminta berdialog dengan kelompok Benny Wenda

Simpatisan kelompok Benny Wenda dianggap perlu dilibatkan dalam dialog meramu masa depan Papua.

Ketua Panitia Khusus (Pansus) Papua DPD RI Filep Wamafma dan Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono meladeni pertanyaan wartawan di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (25/11). Alinea.id/Fadli Mubarok

Ketua Panitia Khusus (Pansus) Papua DPD RI Filep Wamafma mengkritik upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan konflik Papua. Menurut dia, upaya-upaya penyelesaian konflik yang dilakukan pemerintah masih minim substansi. 

Salah satu yang dipersoalkan Filep ialah keengganan pemerintah membuka ruang dialog dengan kelompok masyarakat Papua yang berseberangan, semisal organisasi yang dibentuk tokoh separatis Benny Wenda, Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). 

"Ya, tadi kami sampaikan kepada Pak Mahfud untuk pendekatan dialog. Pemerintah harus buka diri dan DPD menyarankan membuka diri untuk berdialog untuk membuka diri kepada kelompok yang berseberangan sekalipun," ujar Filep usai bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud MD di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

Menurut Filep, kelompok atau simpatisan kelompok yang ingin Papua merdeka merupakan bagian dari masyarakat Papua. Karena itu, tak seharusnya pemerintah antipati dan menutup pintu dialog dengan kelompok-kelompok tersebut. 

"Mekanismenya kita akan atur nanti. Tapi, yang jelas Pansus (DPD) akan menyentuh ke substansi itu untuk lebih dekat kepada kelompok yang beda pandangan sekalipun," ujar dia.