Mahfud MD bantah ajak masyarakat maklumi korupsi

Dia mengisyaratkan pernyataannya dipelintir karena menggabungkan dua fakta yang tidak memiliki korelasi.

Menko Polhukam, Mahfud MD. Alinea.id/Akbar Ridwan

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, membantah pemberitaan media tentang pernyataannya memaklumi korupsi demi kemajuan dan meminta masyarakat tak kecewa kepada pemerintah yang koruptif. Mahfud mengisyaratkan pernyataannya dipelintir.

Dia menerangkan, korupsi di Indonesia sudah meluas ke berbagai lini. Ini disinyalir karena demokrasi di Tanah Air kebablasan bahkan korupsi dibangun menggunakan mekanisme demokrasi.

“Mari kita sehatkan demokrasi agar bisa mempercepat kemajuan ekonomi. Jangan seperti sekarang, demokrasinya membuat korupsi terjadi di berbagai lini. Korupsi sekarang dapat dikatakan dibangun melalui proses dan cara yang demokratis. Itu rasanya membuat kita sesak dan hampir putus asa," ucapnya dalam keterangannya, Selasa (4/5).

Namun, Mahfud meminta publik tak terlalu kecewa dan putus asa dalam berjuang melawan korupsi serta menyehatkan demokrasi. Kilahnya, Indonesia mengalami banyak kemajuan setelah merdeka, seperti tingkat kemiskinan turun secara konsisten.

Tingkat kemiskinan mengalami penurunan sejak era Presiden Soekarno. Disebutnya, tingkat kemiskinan di Indonesia di akhir rezim Orde Lama pada 1996 sekitar 54%. Digantikan Soeharto, perekonomian digenjot dan tingkat kemiskinan hanya 18% di akhir rezim Orde Baru pada 1988. Bahkan, tingkat kemiskinan sekitar 11,9% di akhir era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).