Manuver PKS pada Gerindra dan Anies demi kursi Wagub DKI

PKS terus bermanuver kepada Partai Gerindra dan Anies Baswedan demi mendapat jatah kursi wakil gubernur DKI Jakarta.

Keputusan Gerindra untuk memberikan jatah kursi Wagub DKI kepada PKS bisa jadi berkah tersendiri. Pasalnya dalam sejarah kepemimpinan di DKI Jakarta, partai dakwah itu belum pernah berhasil meloloskan kadernya menjadi pemenang dalam pemilihan kepala daerah. / Facebook

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus bermanuver kepada Partai Gerindra dan Anies Baswedan demi mendapat jatah kursi wakil gubernur DKI Jakarta.

Keputusan Gerindra untuk memberikan jatah kursi Wagub DKI kepada PKS bisa jadi berkah tersendiri. Pasalnya dalam sejarah kepemimpinan di DKI Jakarta, partai dakwah itu belum pernah berhasil meloloskan kadernya menjadi pemenang dalam pemilihan kepala daerah.

Namun, berkah itu mesti didapatkan PKS dengan jalan panjang. Selain harus berseteru selama dua bulan dengan Gerindra sebagai partai koalisi, PKS juga harus memenuhi persyaratan yang dipasang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pucuk pimpinan. 

Terlebih, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, dua nama calon pengganti Sandiaga Uno harus melalui persetujuan Anies, untuk selanjutnya dipilih DPRD DKI.

Mantan Menteri Pendidikan itu mengaku mengetahui dua nama kader PKS yang selama ini beredar sebagai calon pendampingnya empat tahun kedepan, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.