Masyarakat cemas isu Pilkada DKI terulang saat pilpres

Survei LSI Denny JA mendapatkan hasil masyarakat rindu pasangan yang dapat mempersatukan kelompok.

Di Sulawesi Selatan, Jokowi dan CT diharapkan dapat menjadi pasangan capres dan cawapres./Antara Foto

Jelang pendaftaran pemilihan presiden (pilpres), masyarakat rupanya merindukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) yang mengangkat isu kebangsaan dan kebersamaan. Masyarakat ingin pasangan capres dan cawapres yang dapat mempersatukan setiap kelompok. 

Survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dilakukan selama 28 Juni-5 Juli 2018 menunjukan 75,3% masyarakat menginginkan capres dan cawapres mewacanakan isu kebangsaan dan kebersamaan. 

"Mayoritas publik menginginkan para capres dan cawapres yang dapat mengurangi isu membelah masyarakat," ujar Peneliti LSI, Ardian Sopa kemarin (17/5).

Berkaca pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 rupanya membawa kekhawatiran bagi masyarakat dan diharapkan tidak terulang dalam pilpres 2019 mendatang.  Survei LSI Deny JA menunjukkan sebanyak 64,2% masyarakat cemas pilkada di DKI Jakarta terulang pada pilpres mendatang. Hanya 15,8% menyatakan tidak khawatir, dan 20% masyarakat menjawab tidak tahu.

LSI Deny JA memprediksi kemungkinan isu seperti pilkada DKI Jakarta terulang kembali di pilpres bisa terjadi. Isu lain adalah soal ekonomi yang belakangan bakal berpotensi membesar, serta isu tenaga kerja asing juga dianggap dapat menarik perhatian masyarakat untuk menentukan pilihannya.