Minim rasa takut bikin kepala daerah dekat dengan korupsi

Mantan anggota Pansel KPK menyoroti hukuman bagi pejabat korup yang relatif ringan.

Gubernur Jambi Zumi Zola saat diperiksa KPK. (foto:Sigid K/Antara)

Komisi Pemberantasan Korupi atau KPK menetapkan Gubernur Jambi Zumi Zola sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau janji terkait proyek-proyek di provinsi Jambi dan penerimaan lain. Kasus itu menambah daftar panjang kepala daerah yang tersangkut kasus rasuah.

Pakar pencucian uang, Yenti Garnasih menilai fenomena itu sebagai tanda lemahnya mental kepala darah. "Pertama, mereka tidak takut. Kedua, karena mereka coba-coba. Memang mental kepala daerah kita masih banyak yang korup," ujar Yenti saat berbincang dengan Alinea, Sabtu (3/2).

Mantan Pansel KPK itu menduga para kepala daerah mengeluarkan dana kampanye yang besar dan ingin balik modal. Alhasil, mereka cenderung tidak memahami dengan jelas tugas memimpin daerah. Yenti juga menyebut korupsi bisa disebabkan karena kualitas kader dan kader yang tidak siap menjadi pejabat.

"Ketika ingin maju menjadi calon gubernur dan kepala daerah tingkat dua, mestinya mereka betul-betul dibekali ilmu yang cukup, apa yang seharusnya mereka kuasai, ketahui, dan lakukan," terangnya.

Selain itu, ia menyoroti hukuman bagi para pejabat korup yang relatif ringan dan tidak sebanding dengan hukuman bagi pencuri dari kalangan rakyat jelata.