Nadiem khawatir masih sedikit sekolah gelar PTM

Sebenarnya ada 60% sekolah yang sudah boleh gelar PTM terbatas.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat konferensi pers soal Dana BOS 2020/Dok Kemendikbud

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mangaku khawatir atas sedikitnya jumlah sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muuka (PTM). Hal itu, jelas Nadiem, berpotensi menyebabkan learning loss.

“Saya lebih khawatir bahwa hanya 40% dari sekolah kita yang bisa melakukan PTM, saat ini baru melakukan PTM. Jadi ada 60% sekolah kita yang sebenarnya sudah boleh melakukan PTM yang belum,” katanya dalam keterangan pers, Senin (27/9).

Ia juga mengklarifikasi terkait isu miskonsepsi tentang 2,8% sekolah yang melakukan pelaporan terkait Covid-19. “Angka 2,8% satuan pendidikan adalah data kumulatif, bukan data per satu bulan. Itu pun 2,8% dari sekolah yang dilaporkan oleh sekolahnya ada yang Covid, belum tentu mereka melaksanakan PTM,” ujar Nadiem.

Kekhawatiran Menteri Nadiem lainnya adalah terkait kurangnya tingkat efektifitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi siswa di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan sekolah dasar (SD), terlebih mereka sangat membutuhkan metode pembelajaran PTM dibandingkan PJJ.

Manta CEO GoJek itu kemudian membeberkan dua model kerja sama dengan Kementerian Kesehatan guna meningkatkan pengendalian Covid-19 di satuan pendidikan.