Pakar telematika duga empat peretas situs KPU

Website KPU yang tidak bisa diakses merugikan publik yang tidak bisa memantau perolehan suara pilkada.

ilustrasi peretasan website KPU./Pexels

Lebih dari sepekan situs infopemilu.kpu.go.id belum juga bisa dibuka. Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum bisa memastikan kapan situs tersebut kembali bisa dibuka. Pakar Telematika Abimanyu Wahjoehidajat menduga empat tujuan pelaku yang melakukan peretasan

Abimanyu mengaku tidak bisa memastikan bahwa server KPU benar diretas atau tidak. Hanya saja, jika penyerangan secara bertubi-tubi atau yang disebut dengan distributed denial of service (DDoS ) akan membuat server KPU menjadi down

Hal ini tentu sangat merugikan KPU karena publik dan tempat pemungutan suara (TPS) tidak bisa mengaksesnya. Ada empat pelaku yang diduga Abimanyu bertanggung jawab atas serangan website KPU.  

Penyerang pertama adalah penyerang terhadap data di KPU dan tujuannya mungkin ingin dilakukan perombakan ataupun kekacauan politik. Penyerang kedua adalah orang-orang yang mencoba situs KPU yang secara teknis saja. 

"Karena ini sebuah layanan publik yang dibuat secure, maka menjadi tantangan bagi mahasiswa ataupun siapapun untuk melakukan penyerangan, termasuk persaingan tim hacker underground yang selalu mencoba menerobos," jelasnya.