Anggota DPR minta film Pengkhianatan G30S/PKI tetap diputar

Menurut Tamliha, film besutan Arifin C. Noer ini sudah ajeg dengan fakta gerakan PKI. 

Kegiatan nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI di Aceh. Foto Antara/Rahmad

Anggota Komisi I DPR RI, Syaifullah Tamliha menilai, film dokumenter Pengkhianatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI perlu ditayangkan kembali sebagai rujukan sejarah. Menurutnya, film tersebut menggambarkan fakta sejarah di Indonesia.

"Penayangan film dokumenter G30S/PKI tetap diperlukan untuk mengetahui fakta sejarah tentang pemberontakan dan kekejaman PKI," kata Tamliha, dalam pesan tertulis, Rabu (30/9).

Anggota Fraksi PPP DPR RI itu menegaskan, film gerakan tersebut tidak perlu diproduksi kembali. Sebab, Tamliha khawatir nilai-nilai sejarah akan berkurang jika film Pengkhianatan G30S/PKI diproduksi kembali.

Dia berpendapat, film besutan Arifin C. Noer ini sudah ajeg dengan fakta gerakan PKI. Pasalnya, dibuat atas kesaksian para saksi terkait peristiwa gerakan partai berideologi komunis itu.

"Ini merupakan film dokumenter yang dibuat berdasarkan saksi peristiwa, seperti kesaksian putri dari Jenderal Ahmad Yani dan lainnya serta fakta di persidangan yang dipimpin oleh Ali Said," beber Tamliha.