Pengaruh kebebasan peneliti BRIN memilih lokasi kerja

“Kami ini seperti tentara, yang menunggu perintah mau ditaruh di mana, bukan memilih di mana.”

Ilustrasi peneliti. Alinea.id/DebbieAlyw.

Usai masuk ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer, dan Penginderaan Jauh (KSPAAPJ) Biak, Papua yang sebelumnya ada di bawah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) minim aktivitas. Penyebabnya, beberapa peneliti dan perekayasa hengkang, ketika BRIN memberikan kebebasan memilih lokasi kerja.

Menurut koordinator Stasiun KSPAAPJ Biak, Mochammad Luqman Ashary, sebelumnya lembaga itu punya satu peneliti dan sembilan perekayasa. Namun, Luqman tak menyebut berapa orang yang pindah.

“Alasannya (pindah) agar bekerja lebih dekat dengan keluarga dan kesempatan meningkatkan kompetensi,” ujarnya saat dihubungi reporter Alinea.id, Rabu (17/8).

Perpindahan SDM

Luqman menjelaskan, balai itu melakukan kegiatan tracking (pelacakan), telemetry (telemetri), dan command (perintah) (TTC) satelit. Selain itu, melaksanakan akuisisi data pengamatan antariksa dan atmosfer, serta pelayanan data penginderaan jauh.