PPKM darurat, penyekatan jalur protokol timbulkan masalah baru

Penempatan petugas seharusnya tak hanya berada di jalan yang ditutup, tetapi juga di sekitar jalur alternatif.

Dir Lantas Polda Metro Jaya Kombes. Pol. Sambodo Purnomo Yogo, melaksanakan pengecekan pelaksanaan kegiatan pembatasan mobilitas dan penyekatan dalam rangka PPKM darurat di Wilkum Polda Metro Jaya di Bundaran Senayan Jakpus. Foto @TMCPoldaMetro.

Anggota Komisi III DPR, Eva Yuliana, menyatakan, penutupan sejumlah jalan protokol selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat membawa masalah baru. Yakni, munculnya kerumunan di sekitar jalan alternatif.

Menurut Eva, sejumlah ruas jalan yang menjadi alternatif bagi masyarakat di luar jalur utama menjadi padat. Kata politikus NasDem ini, jalur-jalur alternatif yang menjadi pusat kerumunan harus mendapatkan perhatian lebih.

"Jangan sampai masyarakat yang terpaksa melewati jalur alternatif justru menjadi klaster penularan baru. Tentu saja ini harus menjadi kepedulian kita bersama," kata Eva dalam keteranganya, Senin (12/7).

Eva mengungkapkan, idealnya penutupan jalan bertujuan agar masyarakat di rumah saja, tapi pada kenyataannya masih banyak warga yang beraktivitas pada sektor pelayanan, pada kantor pemerintah maupun swasta. 

Akibatnya, kepadatan lalu lintas terjadi di ruas jalan yang tidak ditutup. Menurut dia, penempatan petugas seharusnya tak hanya berada di jalan yang ditutup, tetapi juga di sekitar jalur alternatif.