Persoalan keamanan jadi kendala pelaksanaan Pilkada di Papua

Sejumlah wilayah di Papua belum dapat melaksanakan pemungutan suara.

Petugas KPU mengangkut logistik Pilkada ke gedung Eme Neme Yauware, Timika, Papua, Sabtu (23/6) / Antara Foto

Meskipun berjalan lancar, perhelatan Pilkada Serentak 2018 bukan berarti tanpa kendala, terutama di provinsi Papua. Setidaknya, tiga kabupaten di provinsi Papua tidak bisa menggelar Pilkada serentak 2018 pada Rabu (27/6).

Kendala yang dihadapi oleh penyelenggara pemilu di Papua bukanlah karena persoalan teknis, karena logistik dan waktu telah disiapkan. Kendala utama yang menjadi ganjalan adalah persoalan keamanan.

Komisioner KPU RI, Pramono Ubaid Tanthowi menjelaskan di kabupaten Ndunga, terdapat permasalahan logistik yang tidak bisa dikirim ke kabupaten tersebut. Pesawat yang membawa logistik ke wilayah tersebut, ditembaki oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada hari Senin (25/6) dan hari H pelaksanaan pilkada serentak, Rabu (27/6).

"Di Kabupaten Nduga, ada 29 distrik, dengan 383 TPS melaksanakan pemungutan suara hari ini," kata Pramono melalui telepon, Kamis, (28/6).

Sementara itu, di Kabupaten Paniai ada 23 distrik, dengan 261 TPS belum bisa dilakukan pemungutan suara, karena logistik yang berada di kabupaten/kota tidak bisa didistribusikan keluar. Kantor KPU setempat dikepung massa, sehingga pihak keamanan setempat merekomendasikan Pilkada ditunda terlebih dahulu.