Pesan damai Jumat Agung untuk Jokowi dan Prabowo

Pengumuman perhitungan resmi atau real count yang akan dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memang masih cukup lama.

Kepala Pastor Paroki Gereja Katedral Jakarta Hani Rudi Hartoko (kiri), Menteri Energi Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan (tengah), dan Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo (kanan), usai jalani misa kedua, di Gereja Katedral Jakarta, Jumat (19/4). Alinea.id/Achmad Al Fiqri.

Pengumuman perhitungan resmi atau real count yang akan dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memang masih cukup lama. Namun, kedua belah pihak sudah diminta untuk menerima apapun hasil yang akan diumumkan oleh lembaga pemilihan tersebut.

Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo menghimbau, para kedua kandidat untuk dapat menerima dan menghormati hasil yang didapat dalam ajang Pemilihan Umum 2019 secara lapang dada.

"Para pemimpin-pemimpin kita, para tokoh di negeri ini, baik yang menang atau yang kalah, kalau KPU sudah mengumumkan siapa pemenangnya, ya mesti diterima dengan hati yang lapang," kata Ignatius di sela-sela Ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).

Menurut dia, hasil yang dikeluarkan oleh KPU dapat dipercayai validitasnya. Pasalnya, proses perhitungan yang dilakukan KPU sudah melalui berbagai proses yang telah disepakati dan disetujui bersama, melalui peraturan perundang-undangan.

"Jadi bukan (hasil) dipaksakan, tetapi proses yang disetujui bersama dan pengawalannya dirumuskan di dalam Undang-Undang (UU). UU itu kan tidak dibuat perseorangan, UU kan disahkan oleh pemerintah dan DPR. Itu sudah disetujui. Jadi ikuti saja, karena UU itu menjaga obyektifitas," katanya.