Pimpinan TNI diminta cari solusi adanya isu LGBT

TB Hasanuddin menegaskan, sesungguhnya LGBT tidak cocok dan terlarang di lingkungan TNI.

Prajurit TNI AD menyanyikan yel-yel saat Apel Gelar Kesiapan Latgab di Dermaga Ujung Koarmada II, Kota Surabaya, Jatim, Kamis (5/9/2019). Foto Antara/Moch. Asim

Isu kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di kalangan TNI cukup sensitif. Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin meminta, pimpinan TNI mencari solusi persoalan tersebut. 

"Isu LGBT di kalangan TNI sensitif dan harus dicarikan solusi sebaik-baiknya. Ini merupakan tugas dan tanggung jawab para pimpinan TNI," ujar Hasanuddin, dalam keterangannya, Jumat (16/10).

Berdasarkan pengalamannya, tugas pokok dan fungsi TNI memang menuntut kerja sama kelompok serta dibutuhkan ikatan dan jiwa korsa yang tinggi. Terutama, kata dia, ketika kelompok itu bertugas di daerah khusus seperti daerah terpencil, seperti di tenda, di hutan, di pesawat, dan di kapal tempur.

Bahkan, kata dia, di kapal selam yang membutuhkan homogenitas sifat dan karakter dalam rangka menjaga kohesi serta kebersamaan dalam melaksanakan tugasnya.

"Saya tidak bisa membayangkan kalau kemudian di kelompok kecil itu muncul LGBT yang dapat mengganggu homogenitas, jadi sesungguhnya LGBT tidak cocok dan terlarang di lingkungan TNI," tegasnya.