PSI: Disdik DKI jangan berbeda rilis data anggaran

Data rehabilitasi sekolah yang dicantumkan DKI Jakarta dalam rancangan KUA-PPAS, berbeda dengan yang diberikan pada pihak DPRD DKI Jakarta.

Sejumlah siswa memperhatikan bangunan sekolah yang ambruk di SDN Malangnengah II, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (12/11)./ Antara Foto

Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mempertanyakan perbedaan data jumlah sekolah yang akan direhabilitasi oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Perbedaan terdapat pada data yang tercantum dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS), dan data yang diberikan pada pihak DPRD DKI.

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad menjelaskan,  jumlah awal yang diusulkan Dinas Pendidikan untuk rehabilitasi sekolah adalah 105. Jumlah tersebut berkurang menjadi 86 setelah penelitian yang dilakukan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang DKI.

Namun jumlah tersebut, kata Idris, berbeda dengan yang tertera pada rancangan KUA-PPAS yang diberikan pada pihak DPRD. Dalam KUA-PPAS, jumlah total sekolah yang akan direnovasi pada 2020 adalah 191.

“Di dokumen rancangan KUA-PPAS Buku Lampiran III, eksekutif mengajukan 191 lokasi senilai Rp2,57 triliun, bukan 105 lokasi. Kami minta data dari Dinas Pendidikan diperbaiki, agar tidak mengeluarkan data yang berbeda-beda setiap rapat dan setiap dokumen,” ucap Idris di Jakarta, Kamis (14/11).

Dia membenarkan adanya pemangkasan anggaran setelah penelitian yang dilakukan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Menurutnya, nilai anggaran yang dipangkas sesuai dengan apa yang disampaikan.