Sekolah dibuka mulai 2021, pakar: Kebijakan tidak logis

Alasannya, angka kenaikkan selalu di atas 7.000 kasus per hari.

Ilustrasi. Pixabay

Pakar epidemiologi Universitas Airlangga (Unair), Windhu Purnomo menyebut, pembukaan sekolah mulai Januari 2021 dinilai kebijakan yang tidak logis.

"Pertambahan kasusnya naik terus, bahkan belum mencapai puncak, kita malah mau membuka sekolah. Itu saja sudah tidak logis. Aneh saja. Sama seperti anehnya dengan warganya," ujar Windhu saat dihubungi Alinea.id, Rabu (30/12).

Ketika awal pandemi Covid-19, banyak sekolah, hingga perguruan tinggi ditutup. Banyak orang takut terpapar Covid-19 dan memilih melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Padahal, penambahan kasus baru masih belum sebanyak saat ini. 

Namun, saat kenaikkan selalu di atas 7.000 kasus per hari, malah bakal membuka sekolah tatap muka. Kepatuhan terhadap 3 M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) pun turun drastis. 

Padahal, baru saja melewati masa libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021. Kemudian, juga ada ancaman masuknya varian baru Covid-19. "Jadi tidak logis, baik masyarakat dan pemerintahnya, sama saja tidak logisnya. Persepsi risikonya sama rendahnya," tutur Windhu.