Simalakama program kompor induksi PLN

Program konversi kompor LPG ke kompor induksi yang digagas pemerintah dihentikan lantaran banjir kritik.

Ilustrasi pengguna kompor listrik. Alinea.id/Enrico PW

Dua bulan menggunakan kompor induksi, Suyatmi langsung "jatuh cinta". Dibandingkan kompor berbahan bakar elpiji yang sebelumnya ia gunakan, menurut Suyatmi, kompor induksi jauh lebih efisien, hemat energi, dan aman.   

"Itu kemarin saya juga lupa ndak saya matikan, tapi sudah netral (otomatis). Alhamdulillah, enggak apa-apa," ucap perempuan berusia 50 tahun itu saat berbincang dengan Alinea.id, Kamis (6/10).

Suyatni tinggal di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah. Ia mendapat satu unit kompor listrik dua tungku secara cuma-cuma dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), Agustus lalu. 

Saat ini, penggunaan kompor listrik memang tengah diuji coba PLN di Surakarta dan Denpasar, Bali. Di dua kota itu, PLN dilaporkan telah menyalurkan sekitar 2.000 unit kompor listrik berdaya 1.600 watt kepada warga.   

"Kalau yang dapat dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) seperti saya itu, saya terima. Tapi tidak semuanya menerima. Ada beberapa orang yang menolak," terang Suyatmi.