Soal aksi 22 Mei, Luhut ibaratkan turbulensi pesawat

"Turbulensi itu dengan pesawat yang begitu canggih itu tidak terlalu masalah."

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pidato pembuka saat diskusi nasional di gedung Konferensi Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/4)./ Antara Foto

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, mengaku tidak khawatir terhadap rencana aksi massa yang akan dilakukan oleh pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden 02, Prabowo-Sandiaga, pada 22 Mei 2019 nanti. Menurut Luhut, aksi tersebut ibarat turbulensi yang terjadi saat berada di atas pesawat.

"Saya enggak melihat ada hal yang terlalu mengkhawatirkan ya. Kayak kita naik pesawat terbang saja, pasti ada saja turbulensi. Tapi saya kira, turbulensi itu dengan pesawat yang begitu canggih itu tidak terlalu masalah," kata Luhut di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Senin (20/5).

Mantan Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat itu mengatakan, aksi unjuk rasa memang diperbolehkan. Namun, para peserta aksi diminta untuk tidak berbuat anarkis selama berlangsungnya unjuk rasa.

"Ya itu (aksi demonstrasi) boleh sampai pada titik-titik tertentu, tapi jangan anarkis," katanya.

Aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat yang dilakukan para pendukung Prabowo, ditujukan sebagai bentuk penolakan terhadap hasil Pemilu 2019. Aksi juga akan meminta pada KPU dan Bawaslu, untuk mendiskualifikasi pasangan calon presiden dan wakil presiden 01 dalam Pilpres 2019.