Stafsus Milenial Jokowi Belva siap mundur

Belva mengaku tidak terlibat dalam pengambilan keputusan di program Kartu Prakerja.

Presiden Joko Widodo (keempat kiri) bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf/Foto Antara.

Adamas Belva Delvara menyatakan siap mundur dari jabatan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Jokowi jika memang terjadi konflik kepentingan antara Ruang Guru, perusahaan yang dipimpinnya, dengan program Kartu Prakerja.

Disorot publik, Stafsus Milenial Jokowi ini mengaku sedang melakukan konfirmasi ulang ke Istana apakah memang ada konflik kepentingan. 

"Jika ada, tentu saya siap mundur dari stafsus saat ini juga. Saya tidak mau menyalahi aturan apapun,"  kata Belva dalam keterangannya, Rabu (15/4/2020).

Hal itu dilakukannya demi menghindari persepsi atau sumsi publik sehingga dirinya menyatakan siap dan sudah menawarkan untuk mundur.

"Namun keputusan mundur adalah keputusan besar dan harus didiskusi," ujarnya lewat utas di akun Twitter-nya itu.