Survei: Yang baca minimal 1 buku tahun lalu di Indonesia hanya 22,5% 

Sementara di dunia luar sana,  di dunia industri, yang membaca buku rata-rata di atas 50%.

Ilustrasi-buku menjadi sarana rileksasi dari beban pekerjaan dan tugas sehari-hari, sebagaimana menonton film dan pertunjukan, atau darmawisata.Foto: pexels

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny Januar Ali Denny mengungkapkan, buku adalah jendela dunia. Tetapi sayangnya pembaca buku di Indonesia sangatlah rendah dan rendah sekali.

"Kita mulai dengan data. Ini survei LSI pada Agustus 2023. Ternyata yang sempat membaca buku setahun terakhir, minimal satu buku saja, hanyalah 22,5% dari populasi Indonesia," jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/9).

Sementara sebanyak 72,3% menyatakan: “setahun yang lalu, saya tak sempat membaca buku bahkan satu judul buku sekalipun.”

Menurutnya, prosentase membaca buku ini sangatlah rendah. Yakni, hanya 22% dari populasi yang membaca buku artinya hanya satu dari lima orang Indonesia.

Sementara di dunia luar sana,  di dunia industri, yang membaca buku rata-rata di atas 50%. Itu artinya di luar sana dari dua orang, hanya satu orang yang tak membaca buku dan satu orang membaca buku.