Tekan kasus stunting, BKKBN gandeng Iluni UI

Iluni UI memiliki sekitar 400.000 anggota yang tersebar di berbagai daerah.

Ilustrasi stunting. Alinea.id/Oky Diaz

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggandeng alumni Universitas Indonesia (UI) untuk mewujudkan mempercepat penurunan kerdil (stunting) dan mengejar target prevalensi 14% pada 2024.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengatakan, pihaknya memiliki sejumlah sasaran dalam penanganan stunting, dari remaja, calon pengantin (catin), pasangan usia subur (PUS), ibu hamil dan melahirkan, hingga baduta. Untuk mewujudkannya, BKKBN membuat program baru, seperti aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil) dan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). 

"Iluni (Ikatan Alumni) UI, yang tersebar di seluruh daerah, ini bisa membantu lewat BAAS. Rp450.000 per bulan cukup atau sehari 1 telur saja kepada anak berisiko stunting itu bisa sangat membantu," katanya dalam keterangannya, Sabtu (7/1). "Anak setelah 2 tahun itu tidak bisa lagi terbentuk otaknya secara baik karena tulang kepalanya sudah menutup."

Dalam kesempatan sama, Ketua Umum Iluni UI, Didit Ratam, menyatakan, pihaknya siap mendukung program percepatan penurunan stunting. Apalagi, UI memiliki lebih dari 400.000 alumni dan tersebar di berbagai daerah.

Iluni UI diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan generasi unggul menjelang bonus demografi melalui Collaborative Action Center Iluni UI melalui pendekatan multisektor dan multipihak.