Tim gabungan hadapi kendala atasi Karhutla di Riau

Minimnya sumber air dan armada pesawat membuat penanganan Karhutla di Riau tidak maksimal.

Sejumlah personel pemadam kebakaran dari PT Sumatera Riang Lestari melakukan proses pemadaman kebakaran hutan yang berbatasan dengan konsesi perusahaan di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (27/2)./ Antara Foto

Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau terus berjibaku melakukan penanggulangan titik-titik api di Provinsi Riau. Namun tim gabungan mengalami sejumlah kendala dalam upaya tersebut.

Di Pulau Rangsang, Kabupaten Meranti, Provinsi Riau, personel TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat, terkendala minimnya sumber air serta akses yang jauh.

"Kebakaran masih terpantau di Desa Sokop, Pulau Rangsang. Kemarin sudah pendinginan, namun cuaca masih terik dan pemadaman terus berlanjut hari ini. Kendala kita sumber air yang sulit," kata Kepala BPBD Meranti, Edy Afrizal, saat dihubungi, Senin (4/3).

Kabupaten Kepulauan Meranti mulai dilanda Karhutla sejak awal Maret 2019. Titik-titik api sempat muncul di Pulau Tebing Tinggi dan melanda perkebunan sagu masyarakat. Tim berhasil mengatasinya, namun kemudian muncul titik api di Pulau Rangsang, tepatnya Desa Sokop.

Titik api di Pulang Rangsang, muncul di wilayah pedalaman dan hanya bisa diakses melalui jalur laut. Selain itu, peralatan dan sumber air di lokasi tersebut juga sulit didapatkan.