Urgensi pembatasan tenaga kerja Tiongkok 

Besarnya TKA asal Tiongkok dinilai menghadirkan beragam persoalan.

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Perdana Menteri RRT Li Qiang meresmikan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung secara simbolik di Beijing, China, Oktober 2023. /Foto Instagram @jokowi

Pemerintah terus mendorong investasi dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) masuk ke Indonesia. Dalam lawatan ke Beijing, Tiongkok, Oktober lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar investor Tiongkok mengebut realisasi investasi di ibu kota negara (IKN) Nusantara. 

Pada pertemuan dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, Presiden Jokowi menjanjikan beragam insentif bagi investor asal Tiongkok. Mantan Wali Kota Surakarta itu juga menjamin stabilitas keamanan jelang Pemilu 2024.

"Indonesia juga sudah berpengalaman melakukan pemilihan umum secara langsung selama lima kali. So, you don’t need to worry, you just need to hurry,” kata Jokowi seperti dikutip dari Antara. 

Nilai investasi China di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2022, tercatat nilai investasi pengusaha Tiongkok di berbagai sektor mencapai US$8,22 miliar. Pada 2019, investasi Tiongkok yang masuk ke Indonesia hanya sekitar US$ $4,74 miliar. 

Seiring itu, jumlah pekerja asal Tiongkok yang bekerja di Indonesia juga terus membeludak. Per semester I 2023, Kementerian Tenaga Kerja mencatat ada sekitar 33 ribu pekerja asal China yang bekerja di Indonesia. Tiongkok menjadi negara pengirim TKA terbesar diekor Jepang (7.779 orang) dan Korea Selatan (7.520).