Vaksinasi guru lambat, PTM Juli 2021 sulit berjalan serentak

P2G menemukan banyak pelanggaran prokes dalam pelaksanaan PTM secara terbatas.

Seorang anak menyimak pembelajaran yang disiarkan melalui TVRI di Kelurahan Gladak Anyar, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin (13/4). Foto Antara/Saiful Bahri.

Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021 sulit dipaksakan serentak. Pangkalnya, varian baru Covid-19 dengan penularan lebih cepat telah banyak ditemukan di Indonesia. 

Akibatnya, menurut dia, ancaman learning loss (hilangnya minat belajar murid), peningkatan angka putus sekolah, hingga kenaikan perkawinan usia anak di beberapa daerah terdampak PJJ yang selama ini belum efektif.

Dia menilai, terdapat dua indikator mutlak sekolah bisa memulai PTM pada tahun ajaran baru Juli 2021 nanti. Yaitu, tuntasnya vaksinasi guru dan tenaga kependidikan (tendik), serta semua sekolah telah memenuhi daftar periksa kesiapan PTM yang tidak dapat ditawar-tawar. 

Jika persyaratan belum terpenuhi, maka perpanjangan PJJ adalah opsi terbaik. "Kami dari awal mendapatkan laporan dari jaringan P2G daerah, vaksinasi guru tendik memang lambat di daerah-daerah," ujar Satriwan Salim dalam keterangan tertulis, Jumat (4/6).

P2G, kata dia, merekomendasikan Kemendikbud Ristek, Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), serta pemerintah daerah (pemda) memberikan pelatihan blended learning (pembelajaran campuran) agar kompetensi guru dibidang pedagogik digital terbangun.