Wacana pemindahan ibu kota dan cita-cita pemerataan ekonomi

Rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta memancing pro-kontra. Menurut Gubernur DKI Anies Baswedan, langkah itu untuk memeratakan ekonomi.

Wacana pemindahan ibu kota sudah ada sejak masa pemerintahan Sukarno. /Pexels.com

Rencana pemindahan ibu kota negara kembali mencuat, setelah digelar rapat terbatas “Tindak lanjut Rencana Pemindahan Ibu Kota” di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4). Sebelumnya, dalam pemerintahan Joko Widodo pernah muncul wacana tersebut pada 2017.

Rencana ini memancing berbagai respons publik. Setyo A. Putro, seorang pekerja media di Jakarta mengatakan, tak masalah bila ibu kota pindah. Jakarta, kata dia, sudah terlalu padat.

“Mungkin ada baiknya ibu kota pemerintahan dipindah, tapi pusat bisnis tetap di Jakarta,” kata Setyo kepada Alinea.id, Selasa (30/4).

Hanya, kata dia, yang perlu dipertimbangkan, apakah pemindahan ibu kota memang lebih mendesak daripada isu pemerataan. Setyo mengatakan, seharusnya pemerintah mulai berpikir bagaimana caranya orang dari daerah tidak perlu ke ibu kota untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

“Semisal itu enggak dipikirin, mau dipindah ke Kalimantan sekalipun, pasti di sana bakal jadi kayak Jakarta lagi,” ujarnya.