Walhi ungkap kualitas udara di Palembang sangat berbahaya

Kualitas udara di Kota Palembang memburuk sejak 11 September 2019 hingga saat ini.

Helikopter waterbombing parkir di Lapangan Udara (Lanud) Sri Mulyono Herlambang yang bersebelahan dengan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumsel. Antara Foto

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan, Hairul Sobri, mengatakan kualitas udara di Kota Palembang, Sumatera Selatan, semakin buruk. Kini kondisi udara di wilayah itu telah mencapai level bahaya. 

“Kualitas udara di Ibu Kota Provinsi Sumsel itu mencapai level bahaya di atas 350 mikrogram/m3," kata Hairul di Palembang, Sumatera Selatan pada Kamis (19/9).

Sesuai kategori Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), kualitas udara dinyatakan baik jika berada pada level 0-50 mikrogram/m3. Sedangkan pada level 50-150 kondisi udara sedang, 150-250 tidak sehat, 250-350 sangat tidak sehat, dan pada level lebih dari 350 mikrogram/m3 berbahaya.

Menurut Hairul, kualitas udara di Kota Palembang memburuk sejak 11 September 2019 hingga saat ini. Kondisinya pun terus memprihatinkan hingga mencapai level bahaya. Hairul menuturkan, kondisi udara yang demikian perlu diwaspadai karena rentan terhadap kesehatan manusia khususnya saluran pernapasan.

Hairul mengatakan, pemerintah pusat dan daerah harus bertindak cepat menangani ancaman bahaya asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) itu.