WP KPK ragukan komitmen presiden akan pemberantasan korupsi

Proses penegakan hukum terhadap kasus ini berjalan lama, dengan hasil akhir yang tidak memberikan keadilan bagi korban

Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap. Foto Antara/Benardy Ferdiansyah

Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) meragukan komitmen Presiden Joko Widodo dalam mendukung pemberantasan korupsi, jika tuntutan terhadap dua terdakwa kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan rendah,  

Ketua WP KPK Yudi Purnomo Harahap menilai, tuntutan rendah terhadap dua pelaku penyiram air keras Novel yakni, Ronny Bugis dan Rahmat Kadir adalah cerminan Presiden Joko Widodo memandang pemberantasan korupsi.

"Faktanya proses penegakan hukum terhadap kasus ini berjalan lama, dengan hasil akhir yang tidak memberikan keadilan bagi korban dan menunjukkan lemahnya dukungan terhadap pemberantasan korupsi," ujar Yudi, dalam keterangannya, Jumat (12/6).

Untuk itu, dia mendesak Presiden Jokowi dapat membentuk tim independen guna mengungkap pelaku intelektual yang merancang penyiraman air keras terhadap Novel.

"Presiden dapat memerintahkan aparat penegak hukum untuk mengungkap pelaku intelektual penyerangan melalui tim independen, serta memerintahkan pemeriksaan secara komprehensif atas dugaan tidak berjalannya proses penegakan hukum sesuai prosedur," papar dia.