Jepang seperti bunga sakura mekar dalam pelukan cinta sepak bola dunia nun di level yang tinggi sekali.
Jepang pertama kali berkiprah di Piala Asia 1988. Hasilnya, juru kunci Grup A setelah draw versus Iran dan kalah semua dari Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan tuan rumah Qatar. Mereka tercatat pada turnamen itu secara memalukan.
Gelaran Piala Asia berikutnya, empat tahun kemudian. Sejarah kemenangan berbalik ke Negeri Matahari Terbit. Dari juru kunci jadi juara Asia dalam empat tahun atau hanya berganti satu edisi turnamen!
Kemajuan Jepang dalam waktu singkat telah menjadi inspirasi dan contoh bagaimana mengembangkan sepak bola. Kompetitor utama mereka di benua ini ialah Korea Selatan dan, yang terbaru, Australia; mereka juga membangun persaingan melawan Iran dan Arab Saudi.
Tim Samurai Biru kini paling superior di blantika sepak bola Asia. Prestasinya, empat kali menjuarai Piala Asia (1992, 2000, 2004, 2011). Khusus dalam delapan pentas pergelaran Piala Asia di Timur Tengah, Jepang menggondol trofi dua kali: di Lebanon 2000 dan Qatar 2011.
Bagaimana Jepang sangat progresif? Bantuan "Profesor" dan pertolongan "Dewa" pada kurun waktu tertentu mewarnai kesuksesan Samurai Blue. Di atas segalanya, budaya Timur mereka sangat menjunjung kehormatan diri, reputasi pribadi, sebagai nilai manusiawi tertinggi seorang Jepang.