Menimbang ulang timnas senior STY

Setahun terakhir, timnas senior lebih banyak menjajal friendly game (bertanding persahabatan) bukan memburu piala kecuali poin FIFA.

Shin Tae-yong. Foto: PSSI

Shin Tae-yong (STY) tak kunjung mengangkat trofi kejuaraan sejak 2021. Akhirnya berhasil mengundang tepuk tangan karena menyabet penghargaan sebagai pelatih terfavorit dari stasiun televisi swasta, sponsor tetap siaran langsung PSSI. Penghargaan di luar lapangan untuk STY itu setelah dua tahun membesut tim nasional Indonesia. Layaknya lawak untuk prestasi yang tak jua diraihnya.

Setahun terakhir, timnas senior lebih banyak menjajal friendly game (bertanding persahabatan) bukan memburu piala kecuali poin FIFA. Minim aksi heroik membanggakan di rumput hijau. Lebih banyak viral karena bisa salaman berjabat tangan, tukaran cendera mata, dan merundukkan diri mirip pengemis minta-minta kaos kondang lawan mereka.

Jeda sembilan bulan, timnas senior baru menjajaki kembali ajang kompetitif. Usai Nadeo Argawinata cs dipurukkan Vietnam dalam semifinal tandang Piala AFF 2022 pada 9 Januari. Dijadwalkan pada 12 Oktober, skuad Merah Putih bertarung versus Brunei di Ronde 1 kualifikasi AFC ke Piala Dunia 2026. Setelah itu, kemungkinan besar melangkah maju dan bergelanggang ke pentas utama Piala Asia 2023.

Sesudah "memanaskan mesin" dengan empat laga persahabatan antara Maret-Juni lalu, STY mempersiapkan timnya menghadapi pertandingan uji coba kontra Turkmenistan, 8 September, di Surabaya. Bagaimana performa Pasukan Garuda sejauh pantauan?

Pantauan Alinea atas empat laga terakhir, dua posisi terlemah paling menonjol: bek kanan serta poros antara gelandang kiri ke sayap kiri. STY terus dipusingkan sektor ini.