Ronaldo, New Castle, dan mimpi Arab Saudi jadi raksasa sepak bola

Arab Saudi tak hanya sekadar persinggahan terakhir pemain gaek Eropa.

Cristiano Ronaldo berjabat tangan dengan pemilik klub Al Nassr, Musalli Al-Muammar usai menandatangani kontrak berdurasi 2,5 tahun. /Foto Instagram @alnassr_fc

Setelah diisukan dibidik sejumlah klub Eropa, Cristiano Ronaldo resmi memilih Al-Nassr sebagai klub barunya, akhir Desember lalu. Klub Arab Saudi tersebut dikabarkan menggelontorkan duit hingga US$310 juta per tahun untuk membayar gaji pesepak bola yang tenar dengan sebutan CR7 itu. 

"Saya bahagia bisa merasakan pengalaman baru di sebuah liga dan negara yang berbeda. Visi yang dimiliki sangat menginspirasi. Saya tak bisa menunggu untuk bergabung dengan rekan-rekan setim saya," kata Ronaldo dalam wawancara perdananya usai resmi berbaju Al-Nassr. 

Ronaldo berstatus free transfer setelah berkonflik dengan petinggi Manchester United. Sepanjang karier, Ronaldo telah membukukan puluhan gelar bagi klub-klub yang ia bela, mulai dari juara liga domestik hingga gelar Liga Champions. Ia juga tercatat telah lima kali mengantongi Balon d'Or. 

Berusia 37 tahun, Ronaldo diyakini bakal menggantung sepatu di Al-Nassr. Terlebih, ia telah menandatangani kontrak dengan durasi hingga 2,5 tahun di klub tersebut. Saat kontrak usai, Ronaldo bakal genap berusia 40 tahun. 

Ini bukan kali pertama Arab Saudi jadi persinggahan pemain gaek. Pada 1980, Roberto Rivelino, midfielder legendaris Brasil, bergabung dengan Al-Hilal. Di pengujung kariernya sebagai pesepak bola profesional, Rivelino sukses membawa Al Hilal menjuarai liga dengan raihan 39 gol dalam semusim. 
 
Pada 1998, Hristo Stoichkov, pesepak bola terbaik Bulgaria sepanjang sejarah, juga tercatat pernah bermain di Liga Arab Saudi. Namun, eks penyerang Barcelona itu hanya bermain di dua laga kompetitif. Stoichkov memilih meneruskan karier bersama Kashiwa Reysol sebelum pensiun di AS.