5 ancaman jelang hari pencoblosan Pemilu 2019

Wiranto berharap masyarakat mau mendatangi TPS untuk menggunakan hak pilihnya.

Menko Polhukam Wiranto (tengah) didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memimpin rapat koordinasi kesiapan pengamanan tahapan masa rapat umum (kampanye terbuka) tahapan penghitungan suara di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (20/3/2019). Antara Foto

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, mengatakan masih ada lima ancaman menjelang pelaksaan pemilu yang jatuh pada 17 April 2019 mendatang. Jika sebelumnya ancaman terorisme dianggap menjadi yang utama, namun saat ini ada potensi ancaman lainnya justru muncul menjelang hari pencoblosan.

“Selain ancaman terorisme, masih ada money politik atau politik uang. Lalu radikalisme, hoaks, dan upaya mengajak masyarakat untuk tidak dateng ke TPS (tempat pemungutan suara) dengan dalih karena tidak aman,” kata Wiranto di Jakarta pada Rabu, (27/3).

Wiranto mengklaim pihaknya telah menekan potensi kerawanan tersebut. Tak hanya saat ini, namun sampai hari pencoblosan. Tak hanya itu, lanjut Wiranto, isu mengenai TPS yang dianggap tidak aman pun terus ditekan, dengan harapan masyarakat mau menggunakan hak pilihnya untuk mendatang TPS.

“Itu yang terus menerus saya sampaikan ke masyarakat. Ayolah datang ke TPS, akan aman. Aparat akan melakukan penjagaan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Wiranto menambahkan, pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap beberapa daerah yang dianggap rawan. Saat ini daerah-daerah tersebut diklaim Wiranto sudah aman terkendali. Namun demikian, pengamanan di tiap-tiap daerah tersebut tetap dilakukan, sesuai dengan indeks kerawanannya.