Bawaslu kritisi pemutakhiran data pemilih: Dilakukan serampangan

"Jangan-jangan data hasil pemutakhiran yang belum clear kemudian dijadikan data sandingan DP4."

Anggota Bawaslu, Lolly Suhenty. Dokumentasi Bawaslu

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan data bermasalah dalam pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan (DPB) yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Misalnya, warga yang telah meninggal masih terdata dan purnawirawan TNI/Polri yang belum dimasukkan.

"Dari catatan yang masuk ke kami, data pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan di beberapa tempat masih dilakukan secara serampangan," ucap anggota Bawaslu, Lolly Suhenty.

Oleh karena itu, dirinya berpendapat, pemutakhiran DPB oleh KPU belum tuntas. Bahkan, dinilai mengulang pengalaman pemilihan umum (pemilu) sebelumnya.

"Ini yang jadi salah satu hal yang harus Bawaslu waspadai. Jangan-jangan data hasil pemutakhiran yang belum clear kemudian dijadikan data sandingan DP4 (daftar penduduk potensial pemilih pemilihan) sehingga problem dari periode ke periode berpotensi kembali terulang," tuturnya, melansir situs web Bawaslu.

Lolly pun mengajak semua divisi di Bawaslu dapat memetakan kerawanan yang ada di seluruh tahapan pemilu. "Sehingga, kita dapat mengantisipasi. Apa pun divisinya."