BPN Prabowo-Sandi temukan ribuan indikasi kecurangan pemilu

"Data yang sudah masuk mengenai kecurangan ada 1.200 kasus di TPS yang mencerminkan atau indikasi kecurangan."

Polisi mengawal tukang becak yang mengangkut logistik hasil Pemilu 2019 di Rusun Sumbo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (18/4)./Antara Foto

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengklaim menemukan pelanggaran dan kecurangan pemungutan serta rekapitulasi suara setelah pencoblosan Pilpres 2019 rampung. 

Direktur Media dan Komunikasi BPN Hashim Djojohadikusumo mengatakan telah mengantongi 1.200 kasus terindikasi pelanggaran yang terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Kami sampaikan data yang sudah masuk mengenai kecurangan ada 1.200 kasus di TPS yang mencerminkan atau indikasi kecurangan," katanya, di Media Center BPN Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4).

Menurut Hashim, tindakan ilegal dan curang itu terjadi dalam proses pemungutan maupun penghitungan suara. Ia mencontohkan, ada kertas surat suara yang digotong ke tempat yang tidak representatif, ada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mencoblos sendiri kertas suara hingga muncul angka yang fantastis.

"Kami menghargai segala kerja keras yang dilakukan oleh KPU dan Bawaslu, kami yakin KPU dan Bawaslu terdiri dari orang-orang yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara, serta menjunjung tinggi sumpah jabatan untuk menegakkan demokrasi di Indonesia," ujarnya.