Jokowi-Ma'ruf lebih banyak terima sumbangan dana tak jelas

Ada 18 penyumbang tak jelas untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf. Sementara Prabowo-Sandi berjumlah 12 penyumbang.

Ketua KPU Arief Budiman (tengah) bersama pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1)/ Antara Foto

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dari nomor urut 01, Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin, ternyata lebih banyak menerima dana kampanye tak jelas untuk Pemilu 2019, ketimbang lawannya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ini terungkap setelah Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) melaporkan terkait penerimaan sumbangan dana kampanye (LPSDK) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Berdarasarkan data JPPR, terdapat 18 penyumbang tanpa identitas yang diberikan kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf. Sementara itu, pasangan Prabowo-Sandiaga menerima sumbangan yang berasal dari 12 sumber tak jelas lantaran tak dicantumkan identitasnya. Dari temuan itu, JPPR telah melaporkannya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

“Nomor urut 01 Jokowi- Ma'ruf ada sekitar 18 penyumbang perseorangan dengan tidak ada identitas. Untuk pasangan calon nomor 02 Prabowo- Sandi ada sekitar 12 penyumpang perseorangan yang tidak jelas identitasnya,” kata Manajer Pemantau JPPR, Alwan Ola Riantoby, di Jakarta pada Senin, (21/1).

Ola menjelaskan, temuan sumbangan tak jelas kepada kedua paslon itu berdasarkan hasil pemantauan pihaknya terhadap dokumen LPSDK yang telah dianalisis, kemudian diunggah oleh peserta pemilu ke website KPU. Selain individu, JPPR juga menemukan penyumbang tak jelas identitasnya yang berasal dari sebuah kelompok untuk paslon nomor urut 02. 

“Ada dua kelompok yang identitasnya atau perusahaan tidak jelas untuk menyumbang di pasangan calon nomor 02 (Prabowo- Sandi),” ujar Alwan.