Libur sekolah sepanjang Ramadan dinilai belum diperlukan

Wacana libur sekolah saat Ramadan digulirkan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.

Sementara

Wacana meliburkan sekolah saat Ramadan yang digulirkan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno perlu dikaji. Menurut anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ahmad Iman Syukri, wacana itu sekadar jargon kampanye. 

"Saya bilang soal libur Ramadan itu kan masih simbol atau jargon. Jadi, itu masih perlu dikaji. Karena ini menyangkut juga dengan hari libur yang lain," ujar Iman dalam sebuah diskusi di Restoran Ajag Ijig, Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (21/3). 

Menurut Iman, ketimbang meliburkan anak sekolah saat Ramadan, sebaiknya Sandi fokus menelurkan program-program yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan. Ia khawatir, jika direalisasikan, wacana tersebut hanya bakal memunculkan kecemburuan. 

"Ada banyak hari raya. Ada hari-hari keagamaan yang libur. Ada Isra Miraj, Isa Al Masih dan seterusnya. Misalnya saudara kita di Bali, mungkin belum tentu setuju dengan sistem ini," ujarnya. 

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim bahwa rencana libur sekolah saat Ramadan sebagai strategi kebudayaan. "Jadi ada mindset keliru ketika bicara kebudayaan, seolah dipersempit hanya sekitar tentang tari-tarian, tentang ada istiadat," kata dia.