Disparitas disebut Ma'ruf karena kekayaan yang terkumpul di kalangan ekonomi kuat tak menetes ke bawah.
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyebut kesenjangan ekonomi di Indonesia lahir karena kesalahan kebijakan di masa lalu. Menurut Ma'ruf, tingginya disparitas kesejahteraan antara si kaya dan si miskin karena pembangunan ekonomi model 'trickle down effect' tak jalan.
"Misalnya adanya disparitas antara yang kuat dan yang lemah ini tentu akibat adanya kebijakan di masa lalu," kata Ma'ruf kepada wartawan di Jakarta, Jumat (1/2).
Ma'ruf tak menunjuk hidung. Namun, menurut dia, dalam skema trickle down effect, pemerintah era lampau fokus membangun konglomerasi untuk memperkuat pondasi ekonomi.
Diharapkan, kapital dan kekayaan yang dikumpulkan konglomerasi menetes ke masyarakat kecil. "Ternyata tidak netes-netes. Yang atas justru semakin kuat (dan) yang di bawah semakin lemah," jelas Ma'ruf.
Karena itu, menurut Ma'ruf perlu ada perubahan yang fundamental. Kebijakan ekonomi harus diarahkan untuk membangun perekonomian masyarakat dari bawah dan dirasakan seluruh lapisan masyarakat.