Memutus stres caleg usai gagal dalam pemilu

Liza Marielly Djaprie menilai, penyebab stres yang paling banyak dihadapi para caleg, karena ada perbedaan yang jauh antara ekspektasi.

Usai pemilu beberapa calon anggota legislatif (caleg) mengalami stres karena gagal. Alinea.id/Oky Diaz.

Sebelum pemilu, rumah sakit di beberapa kota menyediakan ruang khusus untuk calon anggota legislatif (caleg) yang stres karena gagal dalam kompetisi politik. Selain rumah sakit, Padepokan Anti Galau Yayasan Al Busthomi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat juga kedatangan caleg yang mengalami stres.

Pada 25 April 2019, sudah ada enam caleg yang mendatangi padepokan ini. Mereka berasal dari sejumlah partai yang berkompetisi masuk ke DPRD kota/kabupaten, DPRD provinsi, ataupun DPR RI.

“Sebagian besar yang datang ke sini karena mereka enggak menerima kekalahan yang dialaminya,” kata pimpinan Padepokan Anti Galau, Ustaz Ujang Busthomi saat dihubungi reporter Alinea.id, Kamis (2/5).

Tak hanya caleg, Busthomi pun pernah menerima ketua sebuah partai politik dari Ibu Kota. Namun, ia tidak mau memberi tahu ketua atau anggota dari partai mana yang paling banyak menjadi pasiennnya.

“Kalau saya sebut nanti pada marah, jangan lah,” katanya.