Menakar kekuatan kandidat dari dana kampanye Pilpres 2024

Meski paling tajir, pasangan Prabowo-Gibran belum tentu memenangi Pilpres 2024.

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menghadiri deklarasi dukungan Aliansi Tionghoa Indonesia untuk Prabowo-Gibran di Jakarta, Desember 2024. /Foto Instagram @prabowo

Laporan awal dana kampanye tiap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang berlaga di Pilpres 2024 telah resmi dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Dalam laporan itu, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) tercatat memiliki dana kampanye paling besar, yakni mencapai Rp31,4 miliar. 

Dana kampanye pasangan tersebut berasal dari berbagai sumber, semisal dari kocek para paslon sebesar Rp2 miliar serta sumbangan barang dan jasa dari gabungan parpol. Prabowo-Gibran diusung oleh empat parpol penghuni parlemen, yakni Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Golkar, dan Demokrat. 

Diusung PDI-Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) tercatat memiliki dana kampanye awal hingga Rp23,3 miliar. Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang diusung NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jadi paslon yang paling "miskin" dengan dana kampanye awal sebesar Rp1 miliar. 

Juru bicara tim nasional AMIN, Billy David berdalih dana kampanye sebesar itu hanya angka awal. Seiring waktu, ia optimistis besaran dana kampanye pasangan AMIN akan terus bertambah. 

Lebih jauh, David mengklaim sudah ada sejumlah pengusaha yang komit mendukung pasangan AMIN. "Pasti angkanya akan berkembang, baik itu mingguan ataupun dwi mingguan ataupun bulanan," kata Billy kepada wartawan di Jakarta, Rabu (21/12)